Makassar, Minggu, 2 November. Seperti yang dikemukakan oleh Harianto Hendrata (Koordinator Kebijakan Publik KAMMI) pada wartawan ketika melakukan Press Released di Warkop Daeng Anas bahwa Muktamar KAMMI VI tema besarnya adalah“ Muslim Negarawan, Solusi Bangkit Indonesia” tema yang di usung tersebut sebagai bentuk kepedulian KAMMI terhadap krisis kepemimpinan di negeri ini yang bisa diterima oleh seluruh kalangan.
Ketika di tanya sikap KAMMI terkait dengan Pemilu Presiden 2009, secara khusus beliau mengharapkan hadirnya kepemimpinan alternatif di luar pemimpin yang ada sekarang ini. “Partai – partai besar sepertinya menghendaki sedikit pasangan untuk maju pada Pilpres 2009, terlihat dari hasil UU Pilpres kemarin, namun KAMMI dalam prespektif gerakan mahasiswa tetap optimis bisa tampilnya capres alternatif selama mereka bisa bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga ada dorongan dari masyarakat, bukan maju sebagai calon independent tapi dengan melobi partai- partai besar/partai yang memenuhi target UU Pilpres, untuk Capres alternatif ” ungkap Harianto.
Ketika di tanya siapa kira-kira yang bisa menjadi calon presiden Alternatif beliau menyebutkan beberapa nama antara lain, Dr. Mutia Hatta (PKPI), Prof. Jimmly Assidiqi (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), dan Anis Matta (PKS). Beliau menambahkan bahwa kebijakan politik KAMMI tidak mendukung satu partai atau calon manapun, “KAMMI hanya ingin mendorong Capres Alternatif, Mendorong peningkatan Kualitas Demokrasi dan Out put demokrasi serta memberikan pedidikan politik kepada masyarakat.” Beliau juga mengatakan bahwa yang hadir pada Muktamar KAMMI adalah yang benar-benar serius untuk maju pada Pilpres 2009.
Terkait dengan tidak diundangnya Megawati, Harianto mengatakan sebenarnya itu karena kesulitan komunikasi, selain itu memang beliau adalah salah satu yang pernah maju pada Pilpres. Dan KAMMI secara khusus memang mengusung lahirnya Calon Presiden Alternatif. *(Arif)
Minggu, 02 November 2008
KAMMI Hendaki Capres Alternatif pada Pemilu 2009
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Minggu, November 02, 2008 0 komentar
Kamis, 21 Agustus 2008
FILOSOFI GERAKAN KAMMI
inilah KAMMI....
Visi KAMMI
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat islami di Indonesia.
Misi KAMMI
a. Membina keislaman, keimanan dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia
b. Menggali, mengembangkan dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial dan politik mahasiswa
c. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang robbani, madani, adil dan sejahtera
d. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan
e. Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma'ruf nahi munkar)
Kredo Gerakan
a. KAMMI adalah orang-orang yang berfikir dan berkehendak merdeka. Tidak ada satu orangpun yang bisa memaksa KAMMI bertindak. KAMMI hanya bertindak atas dasar pemahaman,bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian dan kedudukan.
b. KAMMI adalah orang-orang pemberani, hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhlukpun yang bisa menggentarkan hati KAMMI atau membuat KAMMI tertunduk apalagi taklud kepadanya. Tiada yang KAMMI takuti, kecuali takut pada-Nya.
c. KAMMI adalah petarung sejati. Atas nama al-haq KAMMI bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah dimuka bumi ini. KAMMI bukanlah orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. KAMMI akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip islam.
d. KAMMI adalah penghitung resiko yang cermat, tetapi KAMMI bukanlah orang-orang yang takut mengambil resiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi KAMMI. KAMMI adalah para perindu syurga. KAMMI akan menyebarkan aromanya didalam kehidupan keseharian KAMMI kepada suasana lingkungan KAMMI. Hari-hari KAMMI senantiasa dihiasi dengan tilawah, zikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkrit bagi perbaikan masyarakat. KAMMI adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
e. KAMMI adalah orang-orang yang senatiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. KAMMI bukanlah orang-orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. KAMMI senantiasa bertebaran didalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan KAMMI adalah orang-orang yang progresif yang bebas dari kejumudan, karena KAMMI memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
f. KAMMI adalah ilmuan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebathilan, politisi yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat. Seorang pejuang disiang hari dan rahib dimalam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia, diplomat yang tampil berdialog, piawai yang berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi dan semangat yang berkobar tinggi.
Prinsip Gerakan KAMMI
a. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
b. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
c. Solusi islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
d. Perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI
e. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
f. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
Karakter Organisasi KAMMI
KAMMI adalah organisasi kader (harakatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harakatul amal)
Paradigma Gerakan KAMMI
1. KAMMI adalah gerakan dakwah tauhid
a. Gerakan dakwah tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya
b. Gerakan dakwah tauhid merupakan gerakan menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasarkan pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (ilahiyyah) yang mewujudkan islam sebagai rahmat semesta (rahmatan lil'aalamiin)
c. Gerakan dakwah tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma'ruf nahi mungkar)
2. KAMMI adalah gerakan intelektual profetik
a. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal
b. Gerakan intelektual profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal
c. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan dan pemberdayaan manusia secara organik.
3. KAMMI adalah gerakan sosial independen
Gerakan sosial independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid. Gerakan sosial independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan. Gerakan sosial independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.
4. KAMMI adalah gerakan politik ekstraparlementer
Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi egaliter. Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.
Unsur-Unsur Perjuangan KAMMI
Agar dakwah dapat tumbuh berkelanjutan secara seimbang , tetap berada pada orientasi yang benar, mampu mengelola amanah dan masalah, dan terus memiliki kekuatan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya, maka KAMMI menyusun dirinya diatas unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bina Alqo'idah al-ijtima'iyah (membangun basis sosial), yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan KAMMI, yang meliputi masyarakat umum, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, pers, tokoh, dan lain sebagainya.
2. Bina Al-qo'idah alharakiyah (membangun basis operasional), yaitu membangun lapisan kader KAMMI yang bergerak ditengah-tengah masyarakat untuk merealisasikan dan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI.
3. Bina Al-qo'idah alfikriyah (membangun basis konsep), yaitu membangun kader pemimpin yang mampu menjadi tauladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan memelopori penerapan solusi islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia.
4. Bina Al-qo'idah as siyasyah (membangun basis kebijakan), yaitu membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang.
Keempat unsur tersebut merupakan piramida yang seimbang, harmonis dan kokoh, yang menjamin keberlangsungan gerakan KAMMI.
kammi.or.id
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Kamis, Agustus 21, 2008 0 komentar
Presiden: Saya Hanya Buka Jalan
Pemberian kesempatan kepada generasi muda memang menjadi pilihan Presiden. Sebagai Ketua Dewan Pembina, Partai Demokrat mencalonkan sekitar 70 persen anggota legislatif berusia muda di bawah 50 tahun. Kekaguman pada tokoh muda yang menjadi pemimpin juga diakui Presiden.
Dalam pidato kenegaraan di depan sidang paripurna DPR tahun 2006 dan 2007, Presiden mengutip berturut-turut Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta."Tahun depan inysa Allah saya kutip Panglima Besar Jenderal Sudirman. Soekarno, Hatta, dan Sudirman adalah pemimpin besar yang berusia muda," ujarnya.
Meskipun mengagumi dan memberi kesempatan kepada generasi muda, Presiden tidak ingin ada dikotomi tua muda. Kelayakan seseorang menjadi pemimpin di negara demokrasi ditentukan oleh rakyat.
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Kamis, Agustus 21, 2008 0 komentar
SBY Terima Undangan Muktamar KAMMI
"Kedatangan kawan-kawan ini untuk bersilaturrahmi sekaligus mengundang presiden untuk membuka muktamar di Makassar nantinya, dan Insya Allah nantinya akan hadir di muktamar tersebut," ujar Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng di Wisma Negara
Lebih lanjut Andi juga mengatakan bahwa kedatangan pengurus KAMMI ini juga untu bersilaturrahmi dan berdiskusi mengenai masalah-masalah yang berkenaan dengan kenegaraan dan kondisi nasional saat ini.
Sementara itu Ketua KAMMI, Taufiq Amrullah mengatakan bahwa dalam pertemuan itu mereka juga menyampaikan beberapa gagasan yang berkenaan dengan agenda perjuangan mahasiswa seperti demokratisasi, good governance, dan pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
"Kami juga menyampaikan suatu konsep pemimpin nasional yaitu muslim negarawan, selain kepada bapak Presiden gagasan ini juga kami sampaikan kepada seluruh yang akan menjadi pemimpin negara ini," ujar Taufiq.
okezone.com
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Kamis, Agustus 21, 2008 0 komentar
Rabu, 20 Agustus 2008
Kepemimpinan Kaum Muda adalah Kebangkitan Bangsa
Konsep Kepemimpinan Kaum Muda telah sejak lama digagas oleh KAMMI. Sejak bergulirnya reformasi, saat itu pula sejumlah tokoh muda mulai Nampak satu persatu. Sebut saja Fahri Hamzah, Andi Rahmat, tokoh mahasiswa dari KAMMI di awal berdirinya, sepuluh tahun lalu. Untuk golongan akademisi saat itu, Bapak Amien rais yang juga masih tergolong muda berada di barisan terdepan memimpin perubahan bangsa.
Kaum Muda memiliki peran strategis dalam sebuah perubahan. Jiwa, semangat, gerakan yang dimiliki menjadi representative dalam kesempurnaan perubahan tersebut.
Dalam sejarah, Kaum Muda menjadi simbol kemerdekaan bangsa ini. Sebut saja Syahrir, M. Natsir apatah lagi Soekarno, bapak Proklamator kita. Berdirinya Budi Utomo adalah simbol kekuatan kaum muda di masanya Dari sejarah Islam, tentu saja kita tidak lupa bagaimana agama ini dibawa oleh rasulullah yang bersemangat, memiliki kemandirian yang tinggi, diberi gelar al-amin pada usia mudanya. Kebangkitan Islam di zaman rasulullah pun digawangi oleh kaum muda. Aisyah, Abad pertengahan, kaum intelektual (ilmuwan) saat itu pun adalah kaum muda.
Begitu banyak perubahan yang telah digoreskan kaum muda. Hal ini kemudian menjadikan semangat bagi kita bahwa, kaum muda bukan kaum lemah yang tak mampu melakukan perubahan krusial bagi bangsa. Bukankah dalam sebuah hadist nabi pun dikatakan bahwa ketika hari akhir nanti dimana kita akan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya, dan kita akan ditanya, “Untuk apa masa muda kita habiskan?”setidaknya dalam sebuah perubahan besar kita menolak untuk menjadi penonton. Seperti dalam permainan sepak bola, kita hanya mampu bersorak sorai, namun tak dapat mengeluarkan strategi, peluh dan keringat untuk mencetak gol. Sangat memprihatinkan jika bangsa ini memiliki anak muda yang hanya mau menjadi penonton.
Pemuda memiliki karakter pemuda yakni: kekuatan, kecerdasan, dan kebersihan moral, serta kecepatan belajar atas segala perubahan yang cepat di Negara ini. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk mengembalikan semangat reformasi '98 dan mengingatkan penguasa untuk kembali menuntaskan agenda reformasi. Enam visi reformasi (Pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, cabut dwifungsi TNI, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter, dan adili Suharto) seharusnya dapat dikawal oleh mahasiswa hari ini. Mahasiswa yang juga bagian dari pemuda adalah aktor terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi walaupun bagi sebagian orang hal ini masih dianggap eksklusif . Negara kita telah terperangkap pada utang luar negeri yang mengakibatkan kebangkrutan nasional, rupiah yang hampir selalu lemah, korupsi yang maikn mengakar dikalangan birokrat/ penguasa, tingginya angka kemiskinan juga pengangguran. Bangsa kita akhirnya terjebak pada neoliberalisme dan neokolonialisme, terutama dalam privatisasi (penjualan) aset pada asing.
Mempersiapkan diri sejak hari ini atau terlibat hari ini setidaknya bukan hal yang terlambat. Bangsa kita membutuhkan pemikiran besar, tangan-tangan kekar dan jiwa yang tangguh dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan bangsa yang sangat kompleks. Kita dalah bagian dari perubahan, pastikan bahwa kitalah yang melakukan perubahan itu. Amin.(Liez)
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Rabu, Agustus 20, 2008 0 komentar
Rabu, 13 Agustus 2008
Muktamar di Makassar, KAMMI Soroti Kinerja Parpol
Makassar, Tribun - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan menggelar Muktamar Ke-VI 3-9 November di Makassar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan membuka acara yang akan dihadiri 42 cabang KAMMI se- Indonesia ini. Koordinator Steerring Committee Muktamar PB KAMMI, Aryanto Hendrata, Jumat (25/7), mengatakan, saat berkunjung ke redaksi Tribun Ia didampingi pengurus KAMMI Sulsel. Sehari-harinya Aryanto adalah Ketua Kebijakan Publik PB KAMMI pusat. |
Pembukaan Muktamar oleh SBY akan berlangsung di Balai jenderal M Jusuf. "Konfirmasi 50 % dari mensesneg, kalau Pak SBY bersedia datang," katanya. Sedangkan muktamar akan dilangsungkan di Gedung LAN Antang. Sejumlah tokoh nasional dijadwalkan hadir antara lain Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud dan pengusaha Tanri Abeng. Mereka akan menjadi nara sumber. Aryanto mengatakan, dalam Muktamar ini KAMMI akan mengeluarkan sikap terkiat kinerja parpol, dan pemilihan presiden dan wakil presiden. KAMMI, lanjutnya, berharap proses demokrasi di Indonesia tidak dicederai. Karenanya ia beraharap mahasiswa terus mengawal jalannya demokrasi. Muktamar dengan tema Muslim Negarawan: Spirit Kebangsaan Indonesia ini diharapkan menjadi momentum akbar mahasiswa dalam melakukan pergerakan untuk mensejahterahkan rakyat. |
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Rabu, Agustus 13, 2008 0 komentar
Abdul Malik Pimpin KAMMI Komisariat Poltekkes
Makassar, Tribun - Mahasiswa Jurusan Farmasi Angkatan 2005, Abdul Malik, berhasil terpilih dalam pemilihan Ketua Komisariat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bantabantaeng, Minggu (10/8). Musyawarah Komisariat (Muskom) ini berlangsung di Aula Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Bantabantaeng, sejak Sabtu (9/8), dan dibuka Ketua Kaderisasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) KAMMI Sulsel, Ma'ruf Rumfat. |
Muskom yang pertama kali digelar setelah Komisariat KAMMI Poltekkes terbentuk ini diikuti puluhan peserta dari jurusan kesehatan gigi, farmasi, kebidanan, gizi, dan keperawatan. Kegiatan bertema Pelopor Lahirnya Generasi dan Pemimpin Bangsa juga membahas AD/ART, garis besar haluan kerja organisasi, sampai laporan pertanggung Jawaban (LPJ) pengurus sebelumnya. Humas DPD KAMMI Sulsel Aswadi, kemarin, mengatakan muskom yang pertama kali digelar dalam delapan tahun terakhir ini juga mencetuskan gerakan pembaharuan bagi perkembangan Komisariat Poltekkes ke depan. (*) |
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Rabu, Agustus 13, 2008 1 komentar
Muslimah KAMMI Sulsel Gelar Semiloka
Makassar, Tribun - Muslimah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Kemuslimahan di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Sabtu- Ahad (9-10/8). |
Semiloka ini bertajuk Membangun Sinergitas dan Revitalisasi Peran Muslimah dalam Kebangkitan Bangsa ini dihadiri sekitar 25 orang dari komisariat daerah yakni Mamuju, Majene, dan Bone. Hadir juga beberapa komisariat di Makassar, di antaranya, komisariat Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Kesehatan Bantabantaeng, Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Muhammmadiah. Ketua Badan Komisariat KAMMI Sulsel, mengatakan semiloka inilah merepukan penentuan arah gerakan sikap dan politik muslimah KAMMI. Hasil dari semiloka ini akan dibawa ke musyawarah nasional (Munas) KAMMI Pusat yang akan di gelar di Mkassar november mendatang. "Kami ingin pergerakan muslimaha mempunyai arah gerak yang jelas dan punya sikap politik," ujarnya.(*) |
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Rabu, Agustus 13, 2008 0 komentar
makna 100 tahun kebangkitan bangsa
Sejenak mari kita melihat ke belakang dan membuka lembaran sejarah satu persatu. Sejarah selalu menjadi bagian yang terpenting untuk mengetahui perkembangan peradaban bangsa ini. Seperti 100 tahun lalu, lahirnya organisasi Budi Oetomo merupakan bukti bahwa peran pemuda masih amat penting dalam membangun bangsa. Setelah itu, organisasi di daerah lain pun bermunculan. Gerakan perlawanan terus saja dilakukan di tiap daerah. Inilah tonggak awal lahirnya semangat kepemudaan dalam membangun bangsa.
100 tahun telah berlalu, kini semua telah berubah. Perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda telah selesai. Kemerdekaan yang didambakan juga telah diraih. Namun, hal yang masih menjadi pertanyaan mendasar, apakah kemerdekaan ini menandakan kebangkitan pemudanya? Menjawab pertanyaan itu tentu memeras otak kita. Tiap orang punya jawaban yang berbeda. Sebagian yang melihat secara awam akan berkata, kita sudahmerdeka dan pemudanya pun makin maju. sebagian yang lain akan berujar bahwa sampai detik ini kita belum merdeka karena pemudanya masih terjajah. Apa negara kita masih dijajah dan pemudanya belum bangkit?
Semangat untuk bangkit terus disuarakan oleh generasi bangsa. Namun di satu sisi, arus besar bernama globalisasi terus menggerogoti bangsa ini dan kapitalisme telah mendarah daging. Generasi yang diharapkan jadi tombak perlawanan malah menjadi kroco. Jadilah negeri ini seperti negeri yang utopis. Berada dalam persimpangan yang tak menentu. Generasi pelopor sedikit demi sedikit tergerus modernisasi salah kaprah.
Kita paham dan tahu betul bahwa rezim Soeharto telah ditumbangkan oleh parlemen jalanan anak muda. Sayangnya semangat itu hanya berarti pada saat itu, kemudian hilang tak bermakna. Rezim orde baru memang sudah tumbang. Tapi, reformasi yang terjadi 10 tahun lalu sepertinya belum berarti apa-apa. Enam visi reformasi belum ditunaikan sepenuhnya. Rezim yang berkuasa masih bersifat otoriter. Korupsi masih merajalela dan prilaku KKN di lingkup birokrat tak bisa dihindari. Zaman memang telah berubah, namun sifat dan penyakit masih bercokol di tempat yang sama.
Ironinya, upaya pemerintah yang kembali menaikkan harga BBM. Padahal jumlah rakyat miskin di negeri ini sampai 37,17 juta jiwa dari 230 juta warga indonesia. Bisa dibayangkan betapa penderitaan rakyat akan makin besar dengan kenaikan BBM ini. Kucuran Dana BLT malah membuat penyakit baru. Kemalasan dan penanaman mental pengemis. Nasib nelayan, petani dan buruh yang makin tak menentu. ”Seperti terjual dan terhinakan di negeri sendiri”, begitulah kita mengiaskan nasib sebagian besar rakyat miskin di negeri ini. Sementara di satu sisi, pejabat dan birokrasi terus menghambur-hamburkan uang untuk memperkaya diri sendiri dan kepentingan kampanye pemilihan kepala daerah.
Mari kita renungkan, betapa negeri ini makin tak menentu. Kebijakan ekonomi yang selalu berpihakkaum borjuis, pengusaha dan pemodal asing. Pendidikan yang mahal, upaya pemberlakuan BHP yang terus diusahakan pemerintah dan angka korupsi terus meningkat tanpa bisa dikendalikan. lihat saja, menurut Transparancy International Indonesia diletakkan di nomor 6 –hanya turun 2 tingkat dari tahun lalu yang berada pada nomor 4 memiliki angka korupsi tertinggi. Jadilah rakyat tergusur di negeri sendiri. Ironisnya, pemuda sebagai pelopor pergerakan, perlawanan dan sosial kontrol sebagian besar hanya diam dan belum mampu bergerak untuk perubahan bangsa.
Semangat hari kebangkitan yang telah 100 tahun harusnya jadi pemicu untuk bisa bangkit. Bukan menjadi benalu. Apalagi kegagalan reformasi menjadi tanggung jawab kita. Sebab, generasi muda yang telah memulai awal kebangkitan ini. Semoga kita tak menjadi bagian dari pemuda yang hanya bisa berdiam diri.
Label: Tajuk
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Rabu, Agustus 13, 2008 0 komentar
Minta Mati saja
Oleh: s. putra sulaiman dan Rahma_souf
ketika semuanya berat
ketika punggung tak lagi mampu menopang berat
maka kupinta saja mati untuk solusi semuanya
si tuli lagi-lagi mencekik
si buta engkang-ongkang kaki
si bisu...masih sibuk mengeja makna tangannya sendiri
si tuli itu presidenmu
si buta itu wakilnya
si bisu? siapa lagi kalau bukan parlemen yang kurang ajar itu
harusnya ada keranda yang diusung buat mereka
atau keranda buat kita juga
HUT RI Mati
Mati saja semuanya
Supaya negeri ini tinggal nama
Toh ibukotanya tinggal hitung waktu tenggelamnya
dan Mahasiswa, Pemudanya, Pemudinya, mungkin juga sudah mati...
Buktinya?
Taringnya tak lagi bringas menggigit mangsa
Si tuli, si buta, dan si bisu itu kini beriklan
Mungkin dananya dari hasil mencabut subsidi BBM
Si tuli, si buta, dan si buta itu kini Sidak BLT
Mungkin berharap simpati orang miskin
Si tuli, si buta, dan si bisu itu kini bersantai
Mungkin mereka anggap tak ada lagi perlawanan
Si tuli, si buta, dan si bisu itu kini tertawa
Mungkin Tuhan murka dan membuat hatinya mati
Semoga yang melawan tidak ikut mati hatinya
Label: Puisi
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Rabu, Agustus 13, 2008 0 komentar
Kamis, 10 Juli 2008
TUDANG SIPULUNG KAMMI PAKAI SEKRETARIAT BARU
Makassar, Tribun - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Sulawesi Selatan menggelar Tudang Sipulung Gerakan Mahasiswa Sulsel "Selamatkan Indonesia", Kamis (10/7) sore. Tudang sipulung ini dilaksanakan di Sekretariat KAMMI Sulsel yang baru di Jl Abdullah Daeng Sirua No 422A, Makassar.
Pada acara itu, KAMMI mengundang sejumlah aktivis mahasiswa dari beberapa organisasi pergerakan yang ada di Makassar. Di antaranya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Gema Pembebasan, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, dan beberapa organ pergerakan lainnya.
Dalam diskusi kecil itu terungkap bahwa permasalahan bangsa saat ini sangat pelik. Karenanya gerakan mahasiswa saat ini mesti didorong dari bawah dengan menyatukan diri dan selalu berorientasi mewujudkan bangsa Indonesia yang mandiri alias terlepas dari kepentingan kapitalisme asing.
Menurut Aswadi, humas KAMMI Sulsel, diskusi yang dilakukannya itu bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan untuk mempererat hubungan silaturahmi sesama aktivis pergerakan mahasiswa. Selain itu, tudang sipulung tersebut juga digelar dengan maksud sebagai sosialisasi sekretariat baru KAMMI Sulsel.
link ; tribun-timur.com ; kammi sulsel
humz
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Kamis, Juli 10, 2008 1 komentar
Senin, 07 Juli 2008
BAHAN BACAAN ; SELAMATKAN INDONESIA. AGENDA MENDESAK BANGSA
RESENSI BUKU: Selamatkan Indonesia
Oleh : Prastiyo
Judul : Agenda - Mendesak Bangsa, Selamatkan Indonesia! Penulis : Mohammad Amin Rais
Penerbit : PPSK Press, Cetakan III, Mei 2008
Tebal : xv+298 halaman
Peresensi: Adi Prastiyo,
KabarIndonesia - Kecenderungan manusia untuk mengulang sejarah yang buruk adalah penyakit yang susah ditemukan obatnya. Seperti ditulis George Bernard Shaw (1856-1950), “Sekalipun sejarah selalu berulang, manusia (Indonesia) sangat sulit untuk tidak mengulangi sejarah yang buruk.” Akibatnya, meminjam Goerge Santayana (1863-1952), manusia akan terus mengulangi pengalaman sejarah yang buruk itu. Kata-kata bijak dua filsuf tersebut dapat kita jadikan batu pijakan untuk mengaudit Indonesia dewasa ini. Betapa tidak, Indonesia kini menjadi negara yang tidak mampu menahan derasnya arus-arus kapitalisme dan neoimperialisme yang dikemas melalui isu-isu globalisasi. Kompeni-kompeni baru reinkarnasi VOC telah muncul dengan bentuk yang lebih modern. Korporasi internasional ditopang oleh tiga lembaga raksasa, yakni IMF, World Bank, dan WTO. Ketiga lembaga tersebut merupakan penopang mimpi Amerika untuk mewujudkan misi Pax Americana. Mimpi Pax Americana tak jauh berbeda dari misi kolonialisme (kapitalisme), yaitu akumulasi modal sebesar-besarnya dan penguasaan atas SDA/SDM di negara jajahan.
Melalui ketiga lembaga di atas, mereka membuat kontrak ekonomi (politik) yang membuat negara-negara dengan SDA yang melimpah, seperti Indonesia, tunduk di bawah kekuatan korporasi yang didukung kekuatan politik, ekonomi, dan militer Internasional. Fenomena mencemaskan ini dikritik oleh tokoh-tokoh penentang globalisasi seperti Stiglitz, seorang pemenang Nobel bidang ekonomi tahun 2001. Ia memandang bahwa globalisasi yang dijalankan tidak boleh menghempaskan keadilan sosial. Hal ini karena, mengguritanya korporasi global yang didukung oleh para eco-politik hit man lokal hanya menghasilkan kemiskinan dan pengangguran.
Jumlah penduduk miskin Indonesia saat ini mencapai 39,05 juta jiwa atau 17,75%. Sedangkan pengangguran masih membuncah sejumlah 12,6 juta jiwa. Dalam kunjungannya ke Indonesia tahun 2007 lalu, Stiglitz memberikan ”warning” agar pemerintah Indonesia segera melakukan renegosiasi atas perjanjian kontrak pertambangan yang telah ditandatangani. Sebab, kontrak karya yang ditandatangani, misalnya dengan Freeport, terbukti sangat merugikan negara baik di bidang ekonomi, sosial, adat dan lingkungan hidup. Untuk itu, renegosiasi kontrak karya sangat mendesak untuk dilakukan agar rakyat tidak semakin disengsarakan, dan pemerintah tidak tunduk pada korporatokrasi yang menjadikan para pemimpin Indonesia bermental inlander.
*****
Indonesia menjadi miskin dan sengsara karena, lagi-lagi, melupakan sejarah. Para pemimpin melupakan semangat kemandirian dan rasa percaya diri yang diajarkan Bung Karno, Bung Hatta, Tan Malaka, H. Agus Salim, Syahrir, dan para funding father-mother bangsa ini. Sungguh pemandangan yang menggelikan ketika para elite pemimpin bangsa ini merasa panas dingin karena Presiden Bush akan mampir ke Indonesia pada akhir 2006 lalu. Pengamanan miliaran rupiah yang diberikan kepada Bush sungguh berlebihan dan sekaligus memalukan. Tidak ada negara manapun yang menyambut Bush seperti raja, kecuali Indonesia pada kepemimpinan SBY-JK. Seolah Indonesia telah menjadi vazal atau negara protektorat AS (halaman 9).
Para pemimpin melupakan kemandirian dan kepercayaan diri karena lebih senang berperan sebagai Amangkurat II yang inlander. Menurut Amien Rais, seperti Amangkurat II, salah satu ciri bangsa inlander adalah ia dihinggapi suatu perasaan nikmat dalam ketergantungan dan tunduk kepada perintah sang tuan. Akibatnya, sampai sekarang kita masih dihinggapi penyakit debt-addict, kecanduan utang. Setiap kali mendapat utang baru dari IGGI (Inter-Govermental Group on Indonesia), para pemimpin kita merasa bangga, ”Kita bersyukur dan bangga sebagai bangsa Indonesia, karena kita masih dipercaya oleh IGGI untuk mengambil utang baru,” katanya. Alhasil, Indonesia menjadi terjebak dalam jeratan utang luar negeri yang makin membesar.
Seperti ditulis John Perkins, bangsa yang tertindih utang besar, mau tidak mau pasti kehilangan bukan saja kemandirian ekonomi, tetapi juga kemandirian politik yang menjadikan bangsa itu tersandera selama hidupnya. Mentalitas inlander juga nampak jelas dalam pengelolaan kekayaan alam, baik migas maupun nonmigas. Freeport di Papua, sejak 1967 menambang emas, perak, dan tembaga di provinsi Indonesia paling timur yang kaya raya dengan sumber daya alam itu. Kontrak Karya I diperbarui pada 1991 untuk masa setengah abad, sehingga Kontrak Karya II baru berakhir pada 2041. Indonesia benar-benar akan hancur apabila tidak diselamatkan.
*****
Buku ini berulang kali mengingatkan penguasa kita akan bahaya korporasi Amerika yang selalu berkaitan erat dengan beberapa kejahatan sekaligus (halaman 161-163). Pertama, kejahatan lingkungan. Buangan limbah (tailings) yang berjumlah 300 ribu ton per hari telah merusak sistem sungai Aghawagon-Otomona-Ajkwa dan beserta ekosistemnya. Kedua, Freeport juga melakukan kejahatan perpajakan alias tidak membayar pajak. Ketiga, kejahatan etika dan moral. Freeport memberi uang sogokan kepada oknum-oknum polisi dan militer dengan dalih administrative costs, security cost, dan lain-lain. Keempat, kejahatan kemanusiaan. Tujuh suku Papua yang punya hak ulayat digusur dari tanah warisan turun-temurun dan di antara mereka meninggal karena peluru satgas Freeport. Kelima, kejahatan menguras kekayaan Indonesia lewat manipulasi administrasi dan menjadikan pusat pertambangan Freeport sebagai industri pertambangan misterius dan rahasia.
Tetapi, pikiran jernih hanya dapat dilakukan oleh bangsa dengan pemimpin yang bermental merdeka, berdaulat dan mandiri. Bagi Amien Rais, bangsa yang belum sembuh dari kolonisasi mental dan lebih nyaman menghamba pada korporatokrasi internasional, tentu memilih yang mudah (halaman 56). Kita sudah merdeka hampir 63 tahun dengan barisan intelektual, geolog, teknisi, dan profesional yang menguasai managerial know how buat pertambangan modern, tapi mereka dipinggirkan dan dilupakan. Pemerintah kita ternyata tidak punya nyali berhadapan dengan administrasi Bush yang ekspansif, agresif dan eksploitatif. Selain itu, masih banyak lagi masalah lain yang tidak kunjung diselesaikan pemerintah, di antaranya yaitu asingisasi penerbangan, perkebunan, perbankan, pertelekomunikasian, pelayaran dan semua proses yang menyebabkan Indonesia menjadi negara komprador, negara pelayan kepentingan asing. Belum lagi soal pencurian pasir oleh Singapura serta sikap Malaysia yang suka meremehkan.
Buku ini juga mencatat sepuluh hal penting yang memprihatinkan yang terjadi dalam tubuh pemerintahan SBY-JK. Sepuluh hal tersebut mengindikasikan broken goverment pada tubuh pemerintahan saat ini. Oleh karena itu, penulis memberikan gagasan untuk menyelamatkan bangsa dari kondisi yang semakin terpuruk. Pertama, secepatnya perlu ada pemimpin alternatif yang bebas dan independen, berwawasan nasional dan internasional, serta diisi oleh kaum muda. Atau dengan kata lain, ”Saatnya Kaum Muda Memimpin Indonesia.” Kedua, pemerintah sudah seharusnya berani bertindak untuk melepaskan diri dari kekuatan korporasi asing dan membangun hubungan dengan negara-negara lainnya sebagai partner, bukan sebagai budak. Hanya dengan cara itulah, Indonesia Raya tercinta dapat diselamatkan. Indonesia Bisa!. (*)
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Senin, Juli 07, 2008 0 komentar
DISKUSI : SELAMATKAN INDONESIA
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA SULAWESI SELATAN
NO : ISTIMEWA
HAL : UNDANGAN
KEPADA YANG KAMI HORMATI
SELURUH MAASISWA DAN ELEMEN GERAKAN
DI -
TEMPAT
AS.WR.WB
SEGALA PUJI BAGI ALLAH SWT ATAS SEGALA RAHMAT YANG DIKARUNIAKAN KEPADA KITA SEMUA
SEHUBUNGAN DENGAN AKAN DIADAKANNYA '' LAUNCHING 'RUMAH KECIL' KAMMI DAERAH YANG BARU'' DAN DIRANGKAIKAN DENGAN TUDANG SIPULUNG GERAKAN MAHASISWA SE MAKASSAR, DENGAN TEMA " SELAMATKAN INDONESIA" MAKA DENGAN SEGALA HORMATKAMI MENGUNDANG KAWAN-KAWAN SEKALIAN UNTUK HADI PADA
ACARA YANG INSYA ALLAH :
HARI ; KAMIS, 10 JULI 2008
TEMPAT : JALAN ABDULAH DAENG SIRUA ( DEPAN MASJID ALMUNAWARAH)
BESAR HARAPAN KAMI AGAR KAWAN-KAWAN BISA HADIR PADA KEGIATAN ITU. DEMI MEWUJUDKAN GERAKAN MAKASSAR YANG BERSATU.
HIDUP MAHASISWA...
WASSALAM
HUMAS KAMMI DAERAH SULAWESI SELATAN
ISMAWAN
CP ; 081355028300
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Senin, Juli 07, 2008 0 komentar
Kamis, 03 Juli 2008
KAMMI berkabung terhadap SBY-JK
Raport merah diperlihatkan
Makassar- KAMMI Daerah Sulsel, kembali menggelar aksinya kamis pagi (29/03), menilai pemerintahan SBY-JK telah gagal dengan memperlihatkan “Raport Merah” SBY-JK. Aksi ini bertepatan dengan kelahiran KAMMI yang jatuh pada tanggal 29 Maret 1998, sembilan tahun lalu.
Sebelumnya para demonstran melakukan Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa) Rabu (28/03) pukul 22.00 di Masjid Kampus UIN (Universitas Islam Indonesia) Alauddin sebagai refleksi perjalanan KAMMI selama sembilan tahun dan amanah reformasi yang tidak juga tuntas.
Aksi demonstrasi dilakukan sepanjang jalan Urip Sumoharjo, berawal dari
Menurut Rusdi (Ketua KAMMI Daerah Sulsel), Raport merah SBY-JK adalah kegagalan SBY-JK dalam 2 tahun kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat dari tidak maksimalnya kinerja pemerintahan, Langkah-langkah yang diambil selama ini, tidak mencerminkan dan tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. SBY lebih menekankan pada politik kosmetiknya saja, alias mengedepankan pencitraan ketimbang mengambil kebijakan strategis untuk mengatasi permasalahan bangsa.
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Kamis, Juli 03, 2008 0 komentar
Minggu, 29 Juni 2008
Massa KAMMI Desak SBY-JK Mundur
Makassar, Tribun - Massa dan kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Sulawesi Selatan sudah tiba di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, saat ini. |
Ratusan mahasiswa berbagai universitas di Kota Makassar memulai longmarch dari Masjid Agung 45. Dalam tuntutannya mahasiswa menolak kenaikan harga BBM, mengalihkan tunjangan pejabat negara untuk pembiayaan kemasyarakatan, mendesak pemerintah memprioritaskan alokasi dana APBN pada sektor publik. Tidak hanya itu massa juga mendesak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) untuk mundur dari jabatannya jika harga BBM benar-benar dinaikkan. Massa juga meneriakkan yel-yel untuk menolak kenaikan harga bensin, solar, maupun minyak tanah.(*) humas KAMMI |
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Minggu, Juni 29, 2008 0 komentar
Longmarch, Kader KAMMI Bawa Panci
Makassar, Tribun - Sekitar 100 massa dan kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Sulawesi Selatan melakukan aksi unjukrasa penolakan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM), pagi ini. |
Massa melakukan longmarch dari Masjid Agung "45, Jl Urip Sumoharjo menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel. Aksi ini tidak sempat menimbulkan kemacetan panjang karena mahasiswa hanya mengambil sebagian badan jalan. Dalam longmarch delapan mahasiswa mendorong motor, sedangkan para mahasiswi dari berbagai universitas membawa panci dan berbagai alat masak lainnya. Dalam tuntutannya mahasiswa menolak kenaikan harga BBM, mengalihkan tunjangan pejabat negara untuk pembiayaan kemasyarakatan, mendesak pemerintah memprioritaskan alokasi dana APBN pada sektor publik.(*) |
Diposting oleh KAMMI DAERAH SULSEL di Minggu, Juni 29, 2008 1 komentar