Minggu, 14 Juni 2009

KAMMI Makassar, akan adakan Daurah Marahalah II

Makassar 14/6. Kammi Daerah Makassar akan menyelenggarakan daurah marahalah II pada tanggal 25-27 Juni 2009. Screening DM II yang dilangsungkan mulai 11 - 13 Juni 2009 diikuti sekitar 40 orang dari sekitar 10 Komisariat se KAMMDA Makassar

Rabu, 03 Juni 2009

Menakar Sosok Pemimpin Ideal Dari Kacamata Sejarah

Oleh : Arif Atul Mahmudah Dullah

Pemilu Presiden 2009, tengah menjelang.
Kita dihadapkan kembali pada masalah hitung-hitungan yang terbaik dari para Capres-Cawapres. Mereka tampil dengan jargon yang terkadang membuat kita terpesona dengan itu semuanya. Memang, adalah sebuah hal yang wajar dalam dunia politik ketika kita dihadapkan pada masa “pertarungan”. Namun, sejarah kepemimpinan juga bisa menjadi catatan besar bagi kita untuk berkaca. Sebagai tempat kita belajar. Untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik tentunya..

Sejarah–sejarah besar sepanjang peradaban manusia senantiasa diukir oleh orang-orang yang sedikit. Masyarakat secara umum bisa kita kategorikan dalam dua kelas yaitu kelompok pemimpin dan kelompok masyarakat awam. Satu fakta bahwa hadirnya sebuah bangsa atau Rata Penuhperadaban besar itu, faktor kepemimpinan adalah yang paling dominan dalam menentukan kebangkitan sebuah bangsa menuju pada harga diri yang tinggi dimata bangsa-bangsa lainnya. Demikian pula kebutuhan bangsa ini hari ini. Tentu saja harus ada sosok yang mampu mengantar bangsa ini keluar dari keterpurukan yang telah lama menggerogoti nadi dan tubuhnya.
Tidak perlu belajar kepada orang-orang bangsa lain, Rosevelt, Fidel Castro, Nelson Mandela, Mahatma Gandhi atau siapapun, meskipun tetap harus diakui bahwa mereka telah membuat catatan besar bagi sejarah bangsanya. Bangsa ini hanya perlu melihat lebih jauh kepada sejaranya sendiri, sebagai muslim dan sebagai sebuah bangsa yang pernah memiliki catatan manis dalam pentas sejarah peradaban dunia.
Sebagai Muslim tentu saja, kita bisa berkaca lebih banyak kepada Rasulullah SAW. Dialah yang hadir dipentas peradaban dunia, yang mampu mengubah harga sebuah bangsa, Bangsa Arab yang sebelum kehadirannya adalah bangsa yang tidak memiliki harga dan nilai apapun di hadapan imperium besar, Romawi dan Persia. Lahir di tengah-tengah kabilah yang senantiasa berperang diantara mereka, jahiliah, terhina, tak memiliki kekuatan. Kemudian para budak-budak itu, kaum kulit hitam di ubahnya menjadi pemimpin-pemimpin besar di pentas peradaban dunia.
Dialah sosok yang padanya akan kita temukan tiga karakter dasar. Pertama dia seorang visioner. Dialah yang pernah memecah batu untuk membuat parit dalam perang Ahzab, sambil setiap kali mengayunkan palunya untuk memecah batu ia berkata, “saya melihat pintu gerbang istana Parsi.” Itu visi, dan itu cita-cita yang ditanamkan secara kuat di hati para sahabat, terus menggelora sampai cita-cita itu terwujud. Kedua, memiliki kepribadian yang utuh. Dia jugalah orang yang memiliki kapasitas sebagai seorang manajer dan pemimpin kuat, tetapi ia juga adalah imam shalat setiap waktu shalat. Ini sisi keutuhan pribadinya. Visinya yang besar itu dibingkai oleh satu tujuan yang besar, yaitu kesejahteraan bagi masyarakatnya, untuk bangsanya, bukan untuk kepentingan pribadi, menuju satu cita-cita tertinggi yaitu syurga Allah. Adakah nilai yang lebih tinggi dari itu? Ketiga, memiliki kemampuuan untuk menjadi perekat semua elemen masyarakatnya. Di tengah bangsa yang majemuk, dengan berbagai macam suku, agama, kedaerahan dibutuhkan sosok seperti ini. Bukan dari mana ia berasal, tetapi yang terpenting adalah kehadirannya mampu menyatukan umat dan masyarakatnya.
Di bangsa ini, ada sosok Soekarno, Hatta, Soedirman, Imam Bonjol, Syaikh Yusuf Al Makassary. Merekalah yang hadir di tengah-tengah kebingungan, ketidakpastian nasib dan masa depannya. Memberikan harapan bagi orang lain, mau mengambil beban penderitaan rakyat untuk dipikulnya dan mengantar masyarakatnya kepada kemerdekaannya setelah dijajah lebih dari tiga abad. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk memberikan kontribusi terbaik bagi orang-orang yang dipimpinya, demi bangsa bukan pribadinya atau kelompoknya.
Dalam sejarah Nusantara ini juga, ada seorang Gajah Mada. Pemimpin yang memilik karakter dan kuat yang pernah memimpin negeri ini. Karismatik, pemberani, tegas, dan fisik kuat. Pemimpin yang menangis jika melihat rakyatnya kelaparan dan saat itu pula menginstruksikan untuk menanggulangi kelaparan tersebut. Bahkan ia berkata “ saya tidak akan memakan buah pala sampai saya bisa menyatukan seluruh nusantara”.
Bangsa ini membutuhkan pemimpin seperti mereka, yang tegas, berani karena benar. Bukan pameran kelicinan berdebat, tetapi yang diperlukan adalah buah dari keintelektualan yang menunjukkan kualitas perbuatan nyata. Rakyat tidak menginginkan kualitas pemimpin arogan, yang hanya peduli pada golongan sendiri, kelompok sendiri, daerah sendiri, kerabat sendiri. Pemimpin mabuk kuasa, yang takut kehilangan kursi. Para pemimpin ini berdiri tegak di depan dengan panji-panji partai, dan di belakang, ribuan massa pendukungnya. Namun, suara pemimpin politik ini, meskipun berkata demi kepentingan seluruh bangsa, tetap saja ditafsirkn bagi kepentingan kelompoknya. Tokoh-tokoh ini adalah tokoh-tokoh dengan kepentingan golongan, massa tertentu, demi tujuan tertentu pula. Ia mengabdi untuk masa kini yang dekat dan untuk persoalan-persoalan aktual saja. Tanda gambarnya kami, dan bukan tanda gambar kita. Dan karenanya, sulit memperoleh kepercayaan dari massa dan golongan lain.
Tokoh pemimpin yang bisa diterima oleh seluruh golongan dan masyarakat bangsa adalah tokoh yang tidak memiliki massa golongan. Massanya adalah seluruh rakyat. Tokoh semacam itu barangkali memang berasal dari suatu golongan massa, tetapi memiliki kualitas di luar massa golongannya. Tokoh ini tidak berbendera, dan dengan demikian justru mewakili semua bendera, karena semua bendera yang ada bisa dikibarkannya. Ia tidak memiliki kepentingan kelompok, dan karenanya ia memenuhi semua kepentingan kelompok.
Tokoh yang mungkin bisa dipercaya ini adalah tokoh yang berkualitas trasendental, tokoh yang kepentingannya tidak-berkepentingan, yang massanya tidak-bermassa, yang suaranya bukan suara sekarang ini. Pemimpin yang diinginkan adalah yang kuat karakternya, yang tidak ragu untuk membenarkan dan menyalahkan. Pemimpin yang tidak melihat batas-batas golongan dan kepentingan. Pemimpin yang tidak ambivalen, yang berbicara melalui kerja. Berkuasa tetapi tidak menguasai. Kaya tetapi tidak memiliki. Cerdas tetapi menyembunyikan kecerdasannya. Jujur tetapi rendah hati. Termasyhur tetapi berlaku biasa.
Tetapi semua keinginan dan harapan itu juga ditentukan oleh factor lainnya yaitu tabiat masyarakat. Tabiat rakyat menentukan jenis pemimpin mereka karena pemimpin selalu hadir dari rahim sosialnya sendiri. Pemimpin adalah miniatur dari masyarakat yang dipimipinnya. Rakyat yang mencari pemimpin seorang raja akan mendapatkan raja, dan rakyat yang mencari seorang khalifah akan mendapatkan khalifah. Rakyat kerajaan menginginkan seorang bos, seorang penguasa. Rakyat khalifah menginginkan pemimpin yang mampu melayani. Rakyat kerajaan cenderung hedonis, rakyat khalifah berorientasi pada kebijakan sosial.
Maka perlu ada sikap baik dan lebih rasional dari masyarakat. Saatnya masyarakat harus berpikir lebih besar. Tidak lagi membingkai pilihan pemimpinnya berdasarkan perasaan-perasaan kerdil, karena suku, karena kerabat, karena budaya, yang tidak pernah bisa mengantar bangsa ini keluar dari masalah besar yang telah lama melilitnya..

Rabu, 20 Mei 2009

Generasi Baru KAMMI Komsat Makassar

Makassar 20/5. KAMMI Daerah Makassar, beberapa hari ini regenerasi kepemimpinan baru di tubuh komisariat. Regenarasi kepemimpinan yang baru antara lain:

1. Ketua KAMMI Unhas : M. Yusuf Shaleh (Teknik Sipil 2005)
2. Ketua Kammi Poltek Ujung Pandang : Muhtasyam M. Dullah (T. Elektro 2008)
3. Ketua KAMMI STIKES NANI Hasanuddin : Asfiah Yarobbul
4. Ketua KAMMI STIMIK Dipanegara : Rosmitasari
5. Ketua KAMMI UMI : Firman Reza (Teknik Sipil 2008)
6. Ketua KAMMI UNM Parangtambung : Agus Haruna
7. Ketua KAMMI UNM Gunung Sari : Zulkifli
8. Ketua BKM Seruni : Nursita (Teknik arsitektur 2005)

Ketua KAMMDA Makassar dan Ketua KAMMI Wilayah Sulsetrabar Menikah

Segenap Kammiers Sulsel mengucapkan
BARAKALLAH KEPADA

Anwar, ST
(Pengurus KAMMI Pusat)
&
dr. Fatmawati Said


Jihad Harun Sandiya
(Ketua KAMMI Makassar)
&
Khansaa Afifah Munawar

yang Insya Allah akan melangsungkan salah satu sunnah Rasulullah, SAW
pada tanggal 30 dan 28 Mei 2009
Dalam rangka membentuk keluarga sakinah, mawadah warahmah

KAMMDA Makassar adakan Diskusi Lintas Gerakan

Makassar (20/5). KAMMI Daerah Makassar mengadakan diskusi lintas gerakan pada hari Selasa 21 Mei 2009. Diskusi yang mengusung tema "Mengembalikan Spirit Kebangkitan Bangsa dengan sosok Muslim Negarawan" dilaksanakan di RKF Fakultas Kedokteran menghadirkan pembicara dari beberapa gerakan Mahasiswa, antaralain : KAMMI Daerah Makassar,HMI Makassar Timur, IMM Makassar.

Menurut Rahmat Hidayat, Koordinator Departemen Kebijakan Publik, bahwa diskusi ini diadakan dalam rangka merefleksi kembali Momentum 100 tahun kebangkitan Nasional. Melalui diskusi ini diharapkan adanya konsep bersama yang dihasilkan oleh gerakan-gerakan mahasiswa, sebagai gerakan moral, untuk memberikan tawaran bagi momentum pergantian kepemimpinan di negeri ini. (Arif)

Minggu, 02 November 2008

KAMMI Hendaki Capres Alternatif pada Pemilu 2009

Makassar, Minggu, 2 November. Seperti yang dikemukakan oleh Harianto Hendrata (Koordinator Kebijakan Publik KAMMI) pada wartawan ketika melakukan Press Released di Warkop Daeng Anas bahwa Muktamar KAMMI VI tema besarnya adalah“ Muslim Negarawan, Solusi Bangkit Indonesia” tema yang di usung tersebut sebagai bentuk kepedulian KAMMI terhadap krisis kepemimpinan di negeri ini yang bisa diterima oleh seluruh kalangan.

Ketika di tanya sikap KAMMI terkait dengan Pemilu Presiden 2009, secara khusus beliau mengharapkan hadirnya kepemimpinan alternatif di luar pemimpin yang ada sekarang ini. “Partai – partai besar sepertinya menghendaki sedikit pasangan untuk maju pada Pilpres 2009, terlihat dari hasil UU Pilpres kemarin, namun KAMMI dalam prespektif gerakan mahasiswa tetap optimis bisa tampilnya capres alternatif selama mereka bisa bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga ada dorongan dari masyarakat, bukan maju sebagai calon independent tapi dengan melobi partai- partai besar/partai yang memenuhi target UU Pilpres, untuk Capres alternatif ” ungkap Harianto.

Ketika di tanya siapa kira-kira yang bisa menjadi calon presiden Alternatif beliau menyebutkan beberapa nama antara lain, Dr. Mutia Hatta (PKPI), Prof. Jimmly Assidiqi (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), dan Anis Matta (PKS). Beliau menambahkan bahwa kebijakan politik KAMMI tidak mendukung satu partai atau calon manapun, “KAMMI hanya ingin mendorong Capres Alternatif, Mendorong peningkatan Kualitas Demokrasi dan Out put demokrasi serta memberikan pedidikan politik kepada masyarakat.” Beliau juga mengatakan bahwa yang hadir pada Muktamar KAMMI adalah yang benar-benar serius untuk maju pada Pilpres 2009.

Terkait dengan tidak diundangnya Megawati, Harianto mengatakan sebenarnya itu karena kesulitan komunikasi, selain itu memang beliau adalah salah satu yang pernah maju pada Pilpres. Dan KAMMI secara khusus memang mengusung lahirnya Calon Presiden Alternatif. *(Arif)

Kamis, 21 Agustus 2008

FILOSOFI GERAKAN KAMMI

Sekadar Memgingat Kembali..
inilah KAMMI....


Visi KAMMI
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat islami di Indonesia.

Misi KAMMI
a. Membina keislaman, keimanan dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia
b. Menggali, mengembangkan dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial dan politik mahasiswa
c. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang robbani, madani, adil dan sejahtera
d. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan
e. Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma'ruf nahi munkar)

Kredo Gerakan
a. KAMMI adalah orang-orang yang berfikir dan berkehendak merdeka. Tidak ada satu orangpun yang bisa memaksa KAMMI bertindak. KAMMI hanya bertindak atas dasar pemahaman,bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian dan kedudukan.
b. KAMMI adalah orang-orang pemberani, hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhlukpun yang bisa menggentarkan hati KAMMI atau membuat KAMMI tertunduk apalagi taklud kepadanya. Tiada yang KAMMI takuti, kecuali takut pada-Nya.
c. KAMMI adalah petarung sejati. Atas nama al-haq KAMMI bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah dimuka bumi ini. KAMMI bukanlah orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. KAMMI akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip islam.
d. KAMMI adalah penghitung resiko yang cermat, tetapi KAMMI bukanlah orang-orang yang takut mengambil resiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi KAMMI. KAMMI adalah para perindu syurga. KAMMI akan menyebarkan aromanya didalam kehidupan keseharian KAMMI kepada suasana lingkungan KAMMI. Hari-hari KAMMI senantiasa dihiasi dengan tilawah, zikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkrit bagi perbaikan masyarakat. KAMMI adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
e. KAMMI adalah orang-orang yang senatiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. KAMMI bukanlah orang-orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. KAMMI senantiasa bertebaran didalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan KAMMI adalah orang-orang yang progresif yang bebas dari kejumudan, karena KAMMI memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
f. KAMMI adalah ilmuan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebathilan, politisi yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat. Seorang pejuang disiang hari dan rahib dimalam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, panglima yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit yang setia, diplomat yang tampil berdialog, piawai yang berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi dan semangat yang berkobar tinggi.

Prinsip Gerakan KAMMI
a. Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
b. Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
c. Solusi islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
d. Perbaikan adalah tradisi perjuangan KAMMI
e. Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
f. Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI

Karakter Organisasi KAMMI
KAMMI adalah organisasi kader (harakatut tajnid) dan organisasi pergerakan (harakatul amal)

Paradigma Gerakan KAMMI
1. KAMMI adalah gerakan dakwah tauhid
a. Gerakan dakwah tauhid adalah gerakan pembebasan manusia dari berbagai bentuk penghambaan materi, nalar, sesama manusia dan lainnya, serta mengembalikan pada tempat yang sesungguhnya
b. Gerakan dakwah tauhid merupakan gerakan menyerukan deklarasi tata peradaban kemanusiaan yang berdasarkan pada nilai-nilai universal wahyu ketuhanan (ilahiyyah) yang mewujudkan islam sebagai rahmat semesta (rahmatan lil'aalamiin)
c. Gerakan dakwah tauhid adalah gerakan perjuangan berkelanjutan untuk menegakkan nilai kebaikan universal dan meruntuhkan tirani kemungkaran (amar ma'ruf nahi mungkar)

2. KAMMI adalah gerakan intelektual profetik
a. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal
b. Gerakan intelektual profetik merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal
c. Gerakan intelektual profetik adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan dan pemberdayaan manusia secara organik.

3. KAMMI adalah gerakan sosial independen
Gerakan sosial independen adalah gerakan kritis yang menyerang sistem peradaban materialistik dan menyerukan peradaban manusia berbasis tauhid. Gerakan sosial independen merupakan gerakan kultural yang berdasarkan kesadaran dan kesukarelaan yang berakar pada nurani kerakyatan. Gerakan sosial independen merupakan gerakan pembebasan yang tidak memiliki ketergantungan pada hegemoni kekuasaan politik-ekonomi yang membatasi.

4. KAMMI adalah gerakan politik ekstraparlementer
Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan perjuangan melawan tirani dan menegakkan demokrasi egaliter. Gerakan politik ekstraparlementer adalah gerakan sosial kultural dan struktural yang berorientasi pada penguatan rakyat secara sistematis dengan melakukan pemberdayaan institusi-institusi sosial/rakyat dalam mengontrol proses demokrasi formal.

Unsur-Unsur Perjuangan KAMMI
Agar dakwah dapat tumbuh berkelanjutan secara seimbang , tetap berada pada orientasi yang benar, mampu mengelola amanah dan masalah, dan terus memiliki kekuatan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya, maka KAMMI menyusun dirinya diatas unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bina Alqo'idah al-ijtima'iyah (membangun basis sosial), yaitu membangun lapisan masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan KAMMI, yang meliputi masyarakat umum, mahasiswa, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, pers, tokoh, dan lain sebagainya.
2. Bina Al-qo'idah alharakiyah (membangun basis operasional), yaitu membangun lapisan kader KAMMI yang bergerak ditengah-tengah masyarakat untuk merealisasikan dan dan mengeksekusi tugas-tugas dakwah yang telah digariskan KAMMI.
3. Bina Al-qo'idah alfikriyah (membangun basis konsep), yaitu membangun kader pemimpin yang mampu menjadi tauladan masyarakat, memiliki kualifikasi keilmuan yang tinggi sesuai bidangnya, yang menjadi guru bagi gerakan, mengislamisasikan ilmu pengetahuan pada bidangnya, dan memelopori penerapan solusi islam terhadap berbagai segi kehidupan manusia.
4. Bina Al-qo'idah as siyasyah (membangun basis kebijakan), yaitu membangun kader ideolog, pemimpin gerakan yang menentukan arah gerak dakwah KAMMI, berdasarkan situasi dan kondisi yang berkembang.

Keempat unsur tersebut merupakan piramida yang seimbang, harmonis dan kokoh, yang menjamin keberlangsungan gerakan KAMMI.
kammi.or.id


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Gold Mining News. Powered by Blogger